Monday, March 2, 2015

Legenda putri ular pulau sumatra



      
legenda putri ular
putri ular

     Legenda ini berasal dari provinsi sumatera utara tepatnya kota pematang siantar, yang terjadi sekitar 400 tahun yang lalu,dan saat itu masih jaman kerajaan siantar,nah,,yang menjadi tokoh utama disini adalah putri dari raja siantar itu yang bernama anggrainim damanik.nah,,karena raja siantar saat itu bermarga damanik,jadi orang yang bermarga damanik adalah keturunan raja siantar, dan mereka pasti tau cerita ini, karena cerita ini diceritakan turun-menurun oleh mereka.

Nah,,kembali ke putri anggrainim tadi,orang pasti bertanya-tanya kenapa putri itu bisa berubah menjadi ular?apa sebabnya?,jadi begini cerita singkatnya sobat,,,.putri anggrainim ini adalah putri kesayangan raja siantar,gimana raja tidak sayang,putri anggrainim adalah seorang yang patuh pada orang tua nya,santun dan cantik pula, dan di masa nya itu putri anggrainim adalah putri yang paling cantik, menurut ceritanya kulit dari putri anggrainim ini sangatlah putih,sangkin putihnya, ketika putri anggrainim sedang memakan sirih,maka merahnya sirih itu dapat terlihat ditenggorokannya saat ia menelannya,bisa bayangin tidak seperti apa putihnya putri anggrainim ini.nah,,berbicara tentang kebiasaan yang sering dilakukan oleh putri anggrainim adalah luluran di tepi sungai, nah,,sungainya yang sampai sekarang masih kita kenal dengan nama sungai bah bolon.putri anggrainim sangat senang berlulur dan bermain air di tepi sungai, yang tanpa putri anggrainim sadari kebiasannya ini lah yang nantinya membawa petaka baginya,kenapa begitu,,?? Sabar,,,, :D. Jadi suatu hari sang raja ini ingin menjodohkan sang putri dengan beberapa pangeran, jadi digelarlah sayembara untuk sang putri. Jadi ada 3 pangeran tampan yang saat itu mengikuti sayembara, dan ketiga pangeran berusaha merebut hati sang putri dengan cara ketiga pangeran bergantian menari dengan sang putri,yang tariannya sudah jelas tarian batak ya,,,(alias manortor).dan tau tidak karena sang putri ini sedikit memiliki rasa sombong mungkin ya,,,sang putri menolak ketiga pangeran tampan itu tanpa sebab,,hmm kasian ya pangerannya.nah,,setelah acara sayembara itu selesai pada malam hari nya,entah mengapa putri anggrainim berpamitan pada sang raja untuk berlulur seorang diri ke sungai,tentu saja raja kaget,dan tidak mengijinkannya pergi sendiri,tetapi putri tidak ingin dikawal oleh prajurit,akhirnya sang raja mengutus 2 orang pembantu raja untuk menemaninya,dan akhirnya sang putri pun pergi ke sungai.putri anggrainim pun duduk di batu tempat biasa ia berlulur dan bermain air,dan petaka itu pun terjjadi sobat,,,angin tiba—tiba berhembus sangat kencang,sang putri tidak menghiraukan itu,putri terus saja bermain air,dan tiba-tiba terdengar suara gaduh dari atas sang putri,sang putri pun melihat ke atasnya,dan ternyata suara itu berasal dari ranting pohon yang patah,dan ranting itu pun jatuh mengenai wajah sang putri yang melihat keatas,seketika wajah sang putri tepatnya bagian hidungnya terluka.sang putri kesakitan dan menutup wajahnya seraya menangis dan menangis,2 pembantu raja itu terus membujuknya untuk pulang agar diobati tabib,tetapi sang putri tidak juga mau untuk pulang.putri berpindah duduk dari tepi sungai, masuk kedalam sebuah gua yang berada tidak jauh dari situ,salah satu pembantu itu pun berlari pulang untuk memberitahukan kejadian itu pada sang raja,raja seketika kaget, dan bergegas ketempat sang putri dengan seorang tabib yang paling hebat saat itu dan pengawal-pengawalnya,sesampainya ditempat sang putri berada,raja pun membujuk sang putri untuk pulang tetapi putri tidak mau juga,tabib yang dibawa juga tidak bisa menghilangkan luka yang ada diwajjah putri.sang putri pun akhirnya pasrah dan mengatakan pada ayahnya dengan lembut,agar mengijinkan dirinya untuk tinggal di gua itu,pada awalnya sang raja berat,tetapi akhirnya sang raja pasrah,raja mengutus 2 pengawal lagi untuk mengawal sang putri selama berada di gua.hari terus berganti,hingga suatu hari salah satu pembantu dengan tergesa-gesa berlari pulang,sesampainya di kerajaan pembantu itu memberitahukan pada raja kalau sang putri telah berubah menjadi seekor ular yang besar, seketika raja kaget dan pergi lah mereka ketempat sang putri,disitu sang putri diobati dengan seorang tabib,tetapi sia-sia saja,setelah lama tabib tidak bisa juga mengobati sang putri,putri pun berkata pada ayahnya untuk mengikhlaskan dirinya,sang putri berpamitan pada ayahnya dan juga ibunya untuk tinggal disitu dan tidak akan pernah kembali pulang,,,karena sang putri tidak bisa manortor karena sudah menjadi ular,sang putri hanya meliuk-liukkan badannya sebagai tanda hormat dan berpamitan,seketika sang putri masuk kedalam gua perlahan-lahan dan menghilang seketika.dan sekarang salah satu aliran sungai yang ada disiantar ini ada yang disebut BAH SORMA,BAH yang artinya aliran air dan SORMA yaitu sebutan lain untuk putri anggrainim ini.kenapa disebut BAH SORMA,karena aliran sungai itu adalah tempat yang sering dilalui oleh sang putri dalam wujud ularnya.
Nah sobat-sobat sekalian itulah cerita singkat dari putri ular siantar itu,jadi kesimpulannya kenapa putri anggrainim menjjadi ular? 

Ada dua persepsi di kalangan masyarakat dan ahli sejarah simalungun. Persepsi yang pertama sang putri menjadi ular karena dikutuk atas kesombongannya atas kecantikannya itu,sehingga tuhan memberikan sang putri rupa seekor ular.dan persepsi yang kedua setelah diteliti oleh para ahli sejarah simalungun setelah mendapatkan lukisan gaib yang dilukis oleh seorang pelukis sketsa dengan petunjuk dari gaibnya sang putri terlihat dilukisan itu sosok sang putri dengan ular jantan dibelakangnya, jadi dapat disimpulkan ketika sang putri bersembunyi didalam gua,sang putri berjumpa dengan pangeran siluman ular penunggu tempat itu,dan muungkin mereka berdua jatuh cinta dan sang putri memilih untuk tinggal dengan sang pangeran ular itu. Nah,,,persepsi mana yang anda percaya itu terserah anda.
Terima kasih telah membaca cerita singkat saya tentang LEGENDA PUTRI ULAR PANAKBORU ANGGRAINIM.
Ini lukisannya,biar sobat-sobat percaya J
legenda putri ular nyata
putri ular

No comments: